Berita Lainnya
Jimac Perkasa Menjadi Distributor Sany International
TRIBUNnews.com - Jum, 23 Sep 2011Bank Dunia dan IMF Peringatkan Negara-negara Maju
Liputan 6 - Jum, 23 Sep 2011Negara-negara G20 Minta Eropa Atasi Krisis
Liputan 6 - Jum, 23 Sep 2011
Koba, Bangka Tengah (ANTARA) - Sebanyak 17 negara pengimpor dan pengekspor gaharu, akan menghadiri seminar internasional tanaman gaharu di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung untuk membuktikan bahwa tanaman gaharu bukan jenis tanaman langka.
"Seminar ini diharapkan memberikan informasi kepada peserta dan negara lainnya yang beranggapan gaharu tanaman langka yang sulit dibudidayakan dan tidak boleh diperjualbelikan, buktinya tanaman tersebut dapat dibudidayakan secara masal," ujar Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bangka Tengah, Mahmudin Ibrohim di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, 17 negara tersebut terdiri atas sembilan negara pengekspor gaharu yakni Bangladesh, Bhutan, Kamboja, India, Myanmar, Philiphina, Thailand, Vietnam dan Nepal. Selain itu delapan negara pengimpor gaharu seperti Singapura, Jepang, Arab Saudi, Kuwait, perwakilan dari Sekretariat CITES (Swis), China, Uni Eropa dan Amerika Latin.
Ia mengatakan, seminar akan diselenggarakan pada 22-23 November 2011 di Bangka Tengah, Provinsi Babel dengan pembicara kunci dari
Kementerian Kehutanan RI, Saintivic Authority, Plant Comunity Asia dan
Sekretarian Cites serta (24/11) Fieldtrip di perkebunan gaharu di Desa Lubuk Pabrik.
"Seminar internasional tersebut terlaksana atas kerja sama Kementerian Kehutanan RI dengan Sekretariat CITES dengan total peserta dari dalam dan luar negeri diprediksi sekitar 150 orang dan Kabupaten Bangka Tengah hanya ditunjuk sebagai tuan rumah," ujarnya.
Selain itu, terdapat juga peserta seminar dari dalam negeri
diantaranya Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Kehutanan
(Puslitbanghut) dan seluruh Dinas Kehutanan se provinsi Babel.
Secara administratif Kabupaten Bangka Tengah memiliki luas wilayah 2.037,88 kilometer yang terbagi menjadi 6 kecamatan yakni
Kecamatan Koba dengan luas wilayah 335,65 kilometer persegi, Pangkalan Baru 101,94 km2, Sungai Selan 567,52 km2, Simpang Katis 224,82 km2, Lubuk Besar 203,94 km2 serta Namang 604,01 km2.
Sementara berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, Kabupaten Bangka Tengah dihuni sekitar 161.075 jiwa dengan rincian 84.394 jiwa
berjenis kelamin laki-laki dan 76.681 jiwa perempuan dengan kepadatan penduduk 76 orang per kilometer persegi.
Jumlah keseluruhan tanaman gaharu di Kabupaten Bangka Tengah 380.871 pohon merupakan jenis gaharu budi daya yang tersebar di enam kecamatan dengan rincian Kecamatan Sungai Selan sebanyak 19.189 pohon, Simpang Katis 20.314 pohon, Lubuk Besar 79.520 pohon, Namang 23.666 pohon, Pangkalan Baru 3.239 pohon, Koba 9.243 pohon dan bantuan dari bibit gratis 2010 225.700 pohon.
Sedangkan gaharu alam sebanyak 2.473 pohon dengan rincian di Kecamatan Sungai Selan 394 pohon, Simpang Katis 131 pohon, Lubuk Besar 968 pohon, Namang 702 pohon, Pangkalan Baru 260 pohon dan Koba 18 pohon.
Ia berharap, dijadikannya Kabupaten Bangka Tengah sebagai tuan rumah pada seminar internasional gaharu ke depannya dapat berdampak positif dan menunjukkan kepada dunia internasional bahwa bagi daerah tersebut potensial dikembangkan gaharu.
Diharapkan ke depannya setelah pelaksanaan seminar tersebut Provinsi Babel umumnya dan Kabupaten Bangka Tengah khususnya menjadi lebih dikenal dengan berbagai potensi unggulan guna mendukung investor menanamkan modalnya, ujarnya.
"Seminar ini diharapkan memberikan informasi kepada peserta dan negara lainnya yang beranggapan gaharu tanaman langka yang sulit dibudidayakan dan tidak boleh diperjualbelikan, buktinya tanaman tersebut dapat dibudidayakan secara masal," ujar Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bangka Tengah, Mahmudin Ibrohim di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, 17 negara tersebut terdiri atas sembilan negara pengekspor gaharu yakni Bangladesh, Bhutan, Kamboja, India, Myanmar, Philiphina, Thailand, Vietnam dan Nepal. Selain itu delapan negara pengimpor gaharu seperti Singapura, Jepang, Arab Saudi, Kuwait, perwakilan dari Sekretariat CITES (Swis), China, Uni Eropa dan Amerika Latin.
Ia mengatakan, seminar akan diselenggarakan pada 22-23 November 2011 di Bangka Tengah, Provinsi Babel dengan pembicara kunci dari
Kementerian Kehutanan RI, Saintivic Authority, Plant Comunity Asia dan
Sekretarian Cites serta (24/11) Fieldtrip di perkebunan gaharu di Desa Lubuk Pabrik.
"Seminar internasional tersebut terlaksana atas kerja sama Kementerian Kehutanan RI dengan Sekretariat CITES dengan total peserta dari dalam dan luar negeri diprediksi sekitar 150 orang dan Kabupaten Bangka Tengah hanya ditunjuk sebagai tuan rumah," ujarnya.
Selain itu, terdapat juga peserta seminar dari dalam negeri
diantaranya Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Kehutanan
(Puslitbanghut) dan seluruh Dinas Kehutanan se provinsi Babel.
Secara administratif Kabupaten Bangka Tengah memiliki luas wilayah 2.037,88 kilometer yang terbagi menjadi 6 kecamatan yakni
Kecamatan Koba dengan luas wilayah 335,65 kilometer persegi, Pangkalan Baru 101,94 km2, Sungai Selan 567,52 km2, Simpang Katis 224,82 km2, Lubuk Besar 203,94 km2 serta Namang 604,01 km2.
Sementara berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, Kabupaten Bangka Tengah dihuni sekitar 161.075 jiwa dengan rincian 84.394 jiwa
berjenis kelamin laki-laki dan 76.681 jiwa perempuan dengan kepadatan penduduk 76 orang per kilometer persegi.
Jumlah keseluruhan tanaman gaharu di Kabupaten Bangka Tengah 380.871 pohon merupakan jenis gaharu budi daya yang tersebar di enam kecamatan dengan rincian Kecamatan Sungai Selan sebanyak 19.189 pohon, Simpang Katis 20.314 pohon, Lubuk Besar 79.520 pohon, Namang 23.666 pohon, Pangkalan Baru 3.239 pohon, Koba 9.243 pohon dan bantuan dari bibit gratis 2010 225.700 pohon.
Sedangkan gaharu alam sebanyak 2.473 pohon dengan rincian di Kecamatan Sungai Selan 394 pohon, Simpang Katis 131 pohon, Lubuk Besar 968 pohon, Namang 702 pohon, Pangkalan Baru 260 pohon dan Koba 18 pohon.
Ia berharap, dijadikannya Kabupaten Bangka Tengah sebagai tuan rumah pada seminar internasional gaharu ke depannya dapat berdampak positif dan menunjukkan kepada dunia internasional bahwa bagi daerah tersebut potensial dikembangkan gaharu.
Diharapkan ke depannya setelah pelaksanaan seminar tersebut Provinsi Babel umumnya dan Kabupaten Bangka Tengah khususnya menjadi lebih dikenal dengan berbagai potensi unggulan guna mendukung investor menanamkan modalnya, ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar