Berita Internasional Lainnya
Dijadikan Budak Nafsu, TKW Potong Organ Intim Majikannya
Republika - 4 jam yang laluWuih...Kapal Penuh Perak yang Karam Saat PD II Ditemukan
Republika - 57 menit yang laluArkeolog AS Temukan Kapal Karam Berisi 240 Ton Barang Berharga
Republika - 2 jam 9 menit lalu
REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI - Wangari Maathai, wanita Afrika pertama yang meraih Nobel Perdamaian, akhirnya menyerah pada penyakit kanker yang menggerogoti tubuhnya. Ia meninggal dalam usia 71 tahun, setelah melewati perjuangan panjang melawan penyakitnya.
Maathai memenangkan Nobel Perdamaian pada tahun 2004 untuk upayanya mengawinkan environmentalism dan social activism. Dia mendirikan organisasi bernama Green Belt Movement, yang memobilisasi kaum wanita miskin menanam hingga 30 juta pohon sejak 30 tahun lalu.
Edward Wageni, wakil direktur eksekutif lembaga ini menyatakan Maathai meninggal di Rumah sakit nairobi, Senin malam lalu. Sejak awal tahun lalu, Maathai keluar masuk rumah sakit melawan penyakitnya.
Komite Nobel memilih Maathai untuk menrima penghrgaan karena ia dianggap sebagai publik figur yang gigih melawan rezim penindas di Kenya. Dia melakukan gerakan yang dinilai unik untuk menarik perhatian terhadap penindasan politik.
Maathai memenangkan Nobel Perdamaian pada tahun 2004 untuk upayanya mengawinkan environmentalism dan social activism. Dia mendirikan organisasi bernama Green Belt Movement, yang memobilisasi kaum wanita miskin menanam hingga 30 juta pohon sejak 30 tahun lalu.
Edward Wageni, wakil direktur eksekutif lembaga ini menyatakan Maathai meninggal di Rumah sakit nairobi, Senin malam lalu. Sejak awal tahun lalu, Maathai keluar masuk rumah sakit melawan penyakitnya.
Komite Nobel memilih Maathai untuk menrima penghrgaan karena ia dianggap sebagai publik figur yang gigih melawan rezim penindas di Kenya. Dia melakukan gerakan yang dinilai unik untuk menarik perhatian terhadap penindasan politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar