Berita Internasional Lainnya
Dijadikan Budak Nafsu, TKW Potong Organ Intim Majikannya
Republika - 4 jam yang laluWuih...Kapal Penuh Perak yang Karam Saat PD II Ditemukan
Republika - 58 menit yang laluArkeolog AS Temukan Kapal Karam Berisi 240 Ton Barang Berharga
Republika - 2 jam 11 menit lalu
Proyek yang diluncurkan, Senin (26/7) ini merupakan hasil kerjasama Museum Nasional Israel dengan raksasa jejaring internet, Google.
Penampakan lima Gulungan Laut Mati di internet merupakan upaya para penjaga naskah—yang sempat dikritik karena membuat gulungan ini dimonopoli di kalangan sarjana tertentu—untuk memperluas akses bagi semua kalangan melalui komputer.
Gulungan mencakup Alkitab Buku Yesaya, manuskrip yang dikenal sebagai Gulungan Kuil, dan tiga lainnya. Peselancar maya bisa mencari foto dengan bagian yang spesifik dari Gulungan Laut Mati beresolusi tinggi, memperbesar atau memperkecil gambar, serta menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris.
Kelima gulungan tersebut merupakan benda yang dibeli oleh para peneliti Israel antara tahun 1947-1967 dari tangan pedagang barang antik, setelah pertama kali ditemukan oleh penggembala Badui di Gurun Yudea.
Banyak pihak memperkirakan Gulungan Laut Mati sebagai benda arkeologi paling penting yang pernah ditemukan di abad ke-20. Gulungan ini diperkirakan ditulis atau dikumpulkan oleh sebuah sekte Yahudi yang melarikan diri dari Yerusalem ke Gurun Yudea 2.000 tahun lalu, dan menetap di Qumran yang ada di tepi Laut Mati.
Ratusan naskah yang selamat di gua-gua dekat situs, utuh ataupun tidak, telah menerangi perkembangan Alkitab Ibrani dan asal-usul kekristenan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar